Kamis, 19 Mei 2016

Kondisi Eksisting Kota Bandung

A. DEMOGRAFI
Jumlah penduduk Kota Bandung pada tahun 2008 adalah 2.335.406 jiwa dan memiliki daya dukung dan tampung ruang Kota Bandung adalah sebesar 3.018.038 jiwa. Pada tahun 2031 diprediksikan jumah penduduk akan meningkat menjadi 4.1 juta jiwa. Jumlah penduduk laki – laki di Kota Bandung lebih banyak dibandingkan perempuan, hal itu menyebabkan lapangan pekerjaan untuk laki – laki juga besar.



Tabel Jumlah Penduduk Kota Bandung 2009 – 2013
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah
2.417.288
2.394.873
2.424.957
2.455.517
2.483.977
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat

Grafik proyeksi penduduk 2005 – 2030 


B. SOSIAL DAN BUDAYA
Secara umum  sektor ekonomi Kota Bandung terbagi menjadi 3 sektor, yaitu sektor basis ekonomi, ekonomi lokal dan sektor informal. Sektor basis terdiri dari  sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; sector perdagangan, hotel, dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi, sector bangunan/konstruksi dan sektor jasa-jasa.
            Selain sektor ekonomi yang termasuk dalam PDRB terdapat pula beberapa sektor ekonomi lokal di Kota Bandung yang berupa industri kreatif. Industri kreatif merupakan kumpulan dari sektor-sektor industri yang mengandalkan kreativitas sebagai modal utama dalam menghasilkan produk/jasa. Sektor ekonomi kreatif di Bandung, umumnya bergerak di bidang fashion, desain dan musik yang dikelola oleh orang muda berusia 15-25 tahun. Industri kreatif di Kota Bandung menyerap 344.244 tenaga kerja dan memberikan kontribusi sebesar 11% untuk ekonomi lokal.

Kota Bandung merupakan salah satu kota yang menjadi tujuan para urban, oleh sebab itu pusat kegiatan Bandung bukan hanya bagi penduduk setempat, tetapi juga untuk penduduk urban. Sebagian besar penduduk Kota Bandung, lokal maupun pendatang, terlibatdalam sektor perdagangan baik formal maupun informal terutama sebagai Pedagang KakiLima (PKL).

C. PENGGUNAAN LAHAN
Pada saat ini lahan terbangun di Kota Bandung cukup padat terutama berada di bagian pusat kota sebesar 73,5 % sehingga perlu adanya pengembangan fisik kota yang diperuntukkan sebagai perumahan dengan fasilitas penunjangnya. Berikut prosentase penggunaan lahan di Kota Bandung pada tahun 2008.
sumber : RTRW Kota Bandung

Banyaknya jenis kegiatan yang berjalan di Kota bandung menyebabkan terjadinya perubahan pemanfaatan ruang, terdapatnya permukiman kumuh dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat dan terbatasnya lahan untuk Tempat Permakaman Umum dan belum tersedianya ruang untuk sektor informal yang pada akhirnya memberikan tekanan berat pada kondisi fisik alam Kota Bandung.

D. SARANA
Sarana di Kota Bandung ditunjang oleh berbagai sarana untuk menunjang aktivitas masyarakat Kota Bandung. Sarana tersebut meliputi sarana pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi dan sarana lainnya. 
a.     Pendidikan
Berikut adalah tabel jumlah fasilitas di Kota Bandung pada tahun 2007


Fasilitas
Jumlah Tahun 2007
Perkiraan Kebutuhan Tahun 2031
TK
447
3274
SD
924
2558
SLTP
213
852
SLTA
219
852
Taman Bacaan
0
1638


Jumlah penduduk di Kota Bandung diperkirakan akan meningkat pesat hingga tahun 2031. Oleh karena itu dibutuhkan penambahan sarana pendidikan untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia Kota Bandung. Sarana pendidikan yang berupa taman bacaan sangat diperlukan penambahan, karena pada tahun 2007 belum ada taman bacaan. 
 b.     Kesehatan
Fasilitas
Jumlah Tahun 2007
Perkiraan Kebutuhan tahun 2031
Posyandu
1842
3274
Balai Pengobatan Warga
558
1638
BKIA/Klinik Bersalin
748
136
Puskesmas
71
34
Praktek Dokter
4144
818
Apotik
102
136
Sarana kesehatan sangat diperlukan di kota Bandung, mengingat sarana kesehatan sangat penting dalam menunjang aktivitas. seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk, maka di Kota Bandung masih diperlukan penambahan fasilitas kesehatan seperti posyandu, balai pengobatan warga dan apotik. sedangkan untuk praktek dokter diperlkan pengurangan karena jumlah yang telah melebihi batas. 
c.     Sosial
Berikut adalah tabel fasilitas sosial yang terdiri dari ruang terbuka, taman dan lapangan olahraga dalam m2.
Fasilitas
Jumlah Tahun 2007
Perkiraan Kebutuhan tahun 2031
Taman/ tempat bermain
1.294.451
16.374
Pemakaman Umum
124.260
34
Fasilitas sosial yang terdapt di Kota Bandung hanya meliputi taman/ tempat bermain dan pemakaman umum. Sesuai dengan proyeksi penduduk tahun 2031 yang dilakukan kota Bandung, maka diperlukan penambahan fasilitas sosial yang berupa taman. 
d.     Ekonomi 
Fasilitas
Jumlah Tahun 2007
Perkiraan Kebutuhan tahun 2031
Pertokoan
141
1638
Pusat Pertokoan dan Pasar Lingkungan

13386
E. PRASARANA
a.     Transportasi
Sarana transportasi kota Bandung terdiri dari transportasi darat maupun udara. Prasarana transportasi Kota Bandung terdiri atas :
-        Terminal penumpang dan halte penumpang
Berjumlah 15 unit dengan tipe terminal A, B, dan C dan terdapat 20 pangkalan angkutan umum dan halte berjumlah 144 unit. Halte terdistribusi di beberapa ruas jalan, baik jalan nasional, propinsi maupun kabupaten/kota.
-        Fasilitas pejalan kaki
Fasilitas pejalan kaki tersedia dalam bentuk trotoar yang 32,27% kondisinya dalam keadaan sedang dan rusak.
-        Fasilitas Bandar udara Husein Sastranegara
Bandara terletak di Wilayah perkotaan Bojonegara dan area lahan 145 Ha dengan luas terminal 2411,85 m2. Bandara ini juga dilengkapi dengan satu terminal yang melayani penerbangan domestic dan internasional.
-        Prasarana Perpakiran on street dan off street
-        Stasiun Kereta Api
Terdapat delapan stasiun kereta api di Kota Bandung yaitu Stasiun Cimindi,
Stasiun Andir, Stasiun Ciroyom, Stasiun Bandung, Stasiun Cikudapateuh, Stasiun
Kiaracondong, Stasiun Gedebage, dan Stasiun Cimekar
b.     Jaringan Telekomunikasi
Berdasarkan data tahun 2007, kapasitas sentral di Kota Bandung terdiri dari 563.823 unit. Dari jumlah tersebut, terdapat 433.157 unit yang terpakai dengan jumlah pelanggan sebesar 422.000 unit. Sementara itu di Kota Bandung pada tahun yang sama terdapat 15.329 telepon koin dan 9.625 wartel. Sediaan sarana dan prasarana telekomunikasi saat ini diperkirakan masih mencukupi hingga tahun 2018-2019.
c.     Prasarana Sistem Penyediaan Air Minum
Kebutuhan air minum di Kota Bandung dipenuhi dari sumber air baku dari air tanah, air sungai, dan waduk. Jaringan penyediaan air minum terpadu dengan sistem jaringan air minum di wilayah Cekungan Bandung. Pada tahun 2009, Jaringan air bersih baru melayani 53% penduduk dengan pengaliran kontinyu 24 jam, dan dengan tingkat kebocoran air bersih rata-rata 47%.
d.     Sistem Persampahan
Berdasarkan data dari PD Kebersihan Kota Bandung, pelayanan pengangkutan
sampah sampai saat ini baru mencapai 49,43%.
e.    Sistem Drainase Kota
Secara umum sistem drainase di Kota Bandung terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu drainase makro dan drainase mikro. Saluran pembuangan makro adalah saluran pembuangan yang secara alami sudah ada di Kota Bandung, yang terdiri dari 15 sungai sepanjang 265,05 km. Saluran pembuangan mikro adalah saluran yang sengaja dibuat mengikuti pola jaringan jalan. Kondisi saluran mikro ini di beberapa tempat terputus (tidak berhubungan dengan saluran di bagian hilirnya) dan sekitar 30% ruas jalan belum memiliki saluran drainase sehingga beberapa daerah rawan banjir dan genangan.
Sumber : RTRW Kota Bandung tahun 2011 - 2031  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar