Jumlah penduduk Kota Bandung pada tahun 2008 adalah 2.335.406 jiwa dan memiliki
daya dukung dan tampung ruang Kota Bandung adalah sebesar 3.018.038 jiwa. Pada tahun
2031 diprediksikan jumah penduduk akan meningkat menjadi 4.1 juta jiwa. Jumlah
penduduk laki – laki di Kota Bandung lebih banyak dibandingkan perempuan, hal
itu menyebabkan lapangan pekerjaan untuk laki – laki juga besar.
Tabel Jumlah Penduduk Kota
Bandung 2009 – 2013
Tahun
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
Jumlah
|
2.417.288
|
2.394.873
|
2.424.957
|
2.455.517
|
2.483.977
|
Sumber : BPS
Provinsi Jawa Barat
Grafik proyeksi penduduk 2005 – 2030
B. SOSIAL DAN BUDAYA
Secara
umum sektor ekonomi Kota Bandung terbagi
menjadi 3 sektor, yaitu sektor basis ekonomi, ekonomi lokal dan sektor
informal. Sektor basis terdiri dari
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; sector perdagangan,
hotel, dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi, sector
bangunan/konstruksi dan sektor jasa-jasa.
Selain
sektor ekonomi yang termasuk dalam PDRB terdapat pula beberapa sektor ekonomi
lokal di Kota Bandung yang berupa industri kreatif. Industri kreatif merupakan
kumpulan dari sektor-sektor industri yang mengandalkan kreativitas sebagai
modal utama dalam menghasilkan produk/jasa. Sektor ekonomi kreatif di Bandung,
umumnya bergerak di bidang fashion, desain dan musik yang dikelola oleh orang
muda berusia 15-25 tahun. Industri kreatif di Kota Bandung menyerap 344.244
tenaga kerja dan memberikan kontribusi sebesar 11% untuk ekonomi lokal.
Kota Bandung
merupakan salah satu kota yang menjadi tujuan para urban, oleh sebab itu pusat
kegiatan Bandung bukan hanya bagi penduduk setempat, tetapi juga untuk penduduk
urban. Sebagian
besar penduduk Kota Bandung, lokal maupun pendatang, terlibatdalam sektor
perdagangan baik formal maupun informal terutama sebagai Pedagang KakiLima
(PKL).
C. PENGGUNAAN
LAHAN
Pada saat ini lahan terbangun di Kota Bandung cukup padat terutama
berada di bagian pusat kota sebesar 73,5 % sehingga perlu adanya pengembangan
fisik kota yang diperuntukkan sebagai perumahan dengan fasilitas penunjangnya.
Berikut prosentase penggunaan lahan di Kota Bandung pada tahun 2008.
sumber : RTRW Kota Bandung
Banyaknya jenis kegiatan
yang berjalan di Kota bandung menyebabkan terjadinya
perubahan pemanfaatan ruang, terdapatnya permukiman kumuh dengan kondisi
lingkungan yang tidak sehat dan terbatasnya lahan untuk Tempat Permakaman Umum dan belum
tersedianya ruang untuk sektor informal yang pada
akhirnya memberikan tekanan berat pada kondisi fisik alam Kota
Bandung.
D. SARANA
Sarana di Kota Bandung ditunjang oleh berbagai sarana untuk menunjang aktivitas
masyarakat Kota Bandung. Sarana tersebut meliputi sarana pendidikan, kesehatan,
sosial, ekonomi dan sarana lainnya.
a.
Pendidikan
Berikut adalah tabel jumlah
fasilitas di Kota Bandung pada tahun 2007
Fasilitas
|
Jumlah Tahun
2007
|
Perkiraan
Kebutuhan Tahun 2031
|
TK
|
447
|
3274
|
SD
|
924
|
2558
|
SLTP
|
213
|
852
|
SLTA
|
219
|
852
|
Taman Bacaan
|
0
|
1638
|
Jumlah penduduk di Kota
Bandung diperkirakan akan meningkat pesat hingga tahun 2031. Oleh karena itu
dibutuhkan penambahan sarana pendidikan untuk memenuhi kebutuhan akan
pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia Kota Bandung. Sarana pendidikan yang berupa taman bacaan sangat diperlukan penambahan, karena pada tahun 2007 belum ada taman bacaan.
b.
Kesehatan
Fasilitas
|
Jumlah Tahun
2007
|
Perkiraan
Kebutuhan tahun 2031
|
Posyandu
|
1842
|
3274
|
Balai
Pengobatan Warga
|
558
|
1638
|
BKIA/Klinik
Bersalin
|
748
|
136
|
Puskesmas
|
71
|
34
|
Praktek Dokter
|
4144
|
818
|
Apotik
|
102
|
136
|
Sarana kesehatan sangat
diperlukan di kota Bandung, mengingat sarana kesehatan sangat penting dalam
menunjang aktivitas. seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk, maka di Kota
Bandung masih diperlukan penambahan fasilitas kesehatan seperti posyandu, balai
pengobatan warga dan apotik. sedangkan untuk praktek dokter diperlkan
pengurangan karena jumlah yang telah melebihi batas.
c.
Sosial
Berikut adalah tabel fasilitas sosial yang terdiri dari ruang terbuka,
taman dan lapangan olahraga dalam m2.
Fasilitas
|
Jumlah Tahun
2007
|
Perkiraan
Kebutuhan tahun 2031
|
Taman/
tempat bermain
|
1.294.451
|
16.374
|
Pemakaman
Umum
|
124.260
|
34
|
Fasilitas sosial yang
terdapt di Kota Bandung hanya meliputi taman/ tempat bermain dan pemakaman
umum. Sesuai dengan proyeksi penduduk tahun 2031 yang dilakukan kota Bandung,
maka diperlukan penambahan fasilitas sosial yang berupa taman.
d. Ekonomi
Fasilitas
|
Jumlah Tahun
2007
|
Perkiraan
Kebutuhan tahun 2031
|
Pertokoan
|
141
|
1638
|
Pusat
Pertokoan dan Pasar Lingkungan
|
13386
|
a. Transportasi
Sarana transportasi kota Bandung terdiri dari
transportasi darat maupun udara. Prasarana transportasi Kota Bandung terdiri
atas :
-
Terminal penumpang dan halte penumpang
Berjumlah 15 unit dengan tipe terminal A, B, dan C dan
terdapat 20 pangkalan angkutan umum dan halte berjumlah 144 unit. Halte
terdistribusi di beberapa ruas jalan, baik jalan nasional, propinsi maupun
kabupaten/kota.
-
Fasilitas pejalan kaki
Fasilitas pejalan kaki tersedia dalam bentuk trotoar
yang 32,27% kondisinya dalam keadaan sedang dan rusak.
-
Fasilitas Bandar udara Husein Sastranegara
Bandara terletak di Wilayah perkotaan Bojonegara dan
area lahan 145 Ha dengan luas terminal 2411,85 m2. Bandara ini juga
dilengkapi dengan satu terminal yang melayani penerbangan domestic dan
internasional.
-
Prasarana Perpakiran on street dan off street
-
Stasiun Kereta Api
Terdapat delapan stasiun kereta api di Kota Bandung
yaitu Stasiun Cimindi,
Stasiun Andir, Stasiun Ciroyom, Stasiun Bandung, Stasiun Cikudapateuh, Stasiun Kiaracondong, Stasiun Gedebage, dan Stasiun Cimekar
Stasiun Andir, Stasiun Ciroyom, Stasiun Bandung, Stasiun Cikudapateuh, Stasiun Kiaracondong, Stasiun Gedebage, dan Stasiun Cimekar
b.
Jaringan Telekomunikasi
Berdasarkan data tahun 2007, kapasitas sentral di Kota
Bandung terdiri dari 563.823 unit. Dari
jumlah tersebut, terdapat 433.157 unit yang terpakai dengan jumlah pelanggan sebesar 422.000 unit.
Sementara itu di Kota Bandung pada tahun yang sama terdapat 15.329 telepon koin dan 9.625
wartel. Sediaan sarana dan prasarana telekomunikasi saat ini diperkirakan masih
mencukupi hingga tahun 2018-2019.
c. Prasarana
Sistem Penyediaan Air Minum
Kebutuhan air minum di
Kota Bandung dipenuhi dari sumber air baku dari air tanah, air sungai, dan waduk. Jaringan penyediaan air minum terpadu dengan sistem
jaringan air minum di wilayah Cekungan Bandung. Pada tahun 2009, Jaringan air bersih baru
melayani 53% penduduk dengan pengaliran kontinyu 24 jam, dan dengan tingkat kebocoran air bersih rata-rata 47%.
d. Sistem
Persampahan
Berdasarkan
data dari PD Kebersihan Kota Bandung, pelayanan pengangkutan
sampah sampai saat ini baru mencapai 49,43%.
sampah sampai saat ini baru mencapai 49,43%.
e.
Sistem Drainase Kota
Secara
umum sistem drainase di Kota Bandung terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu drainase makro dan drainase mikro. Saluran pembuangan makro adalah saluran pembuangan yang secara alami sudah ada di Kota Bandung, yang terdiri dari 15 sungai sepanjang 265,05 km. Saluran pembuangan mikro adalah saluran yang sengaja dibuat mengikuti pola jaringan jalan. Kondisi saluran
mikro ini di beberapa tempat terputus (tidak berhubungan dengan saluran
di bagian hilirnya)
dan sekitar 30% ruas jalan belum memiliki
saluran drainase sehingga beberapa daerah rawan banjir dan genangan.
Sumber : RTRW Kota Bandung tahun 2011 - 2031
Sumber : RTRW Kota Bandung tahun 2011 - 2031
Tidak ada komentar:
Posting Komentar